Tari Tradisional Maluku

Tari Tradisional Maluku



1.    Tari Lenso



              Lenso atau tarian muda-mudi. Lenso sendiri adalah sebuah kain yang berbentuk seperti selendang kecil atau saputangan. Masyarakat dari daerah timur Indonesia biasa menyebut selendang kecil dengan Lenso. Fungsi dari lenso dalam tarian ini adalah sebagai alat persetujuan atau penolakan. Jumlah penarinya beragam ada yang terdiri dari 6 hingga 10 orang dalam satu kali pementasan.

2.     Tari Cakalele
 





    Cakalele atau tarian perang. Tarian ini biasanya dibawakan secara beramai-ramai. Jumalah penarinya bisa mencapai 30 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan mereka saling berpasangan. Tidak seseram namanya, tarian ini biasanya dipentaskan dalam rangka menyambut tamu, pembukaan acara tertentu dan perayaan adat. Tarian ini memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan tersebut berasal dari atribut yang dikenakan penari. Celana berwarna merah menyimbolkan keberanian dari rakyat Maluku dalam menghadapi perang. Pedang atau parang pada tangan kanan menyimbolkan harga mati dari harga diri penduduk Maluku. Tameng (salawaku) menyimbolkan protes terhadap sistem pemerintahan yang tidak memihak kepada rakyat. Tarian ini biasanya diiringi dengan alunan musik yang berasal dari perpaduan antara tifa (kendang khas Maluku), suling, dan bia (suling khas Maluku yang terbuat dari kerang besar).

 




Referensi by : STIKI Malang   &   SSC STIKI

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.