Rumah Adat Maluku
Rumah Adat Balileo
Rumah
Baileo atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah
balai. Pengambilan nama balai atau Baileo ini disesuaikan karena rumah
adat Baileo ini dibangun dan digunakan oleh penduduk setempat sebagai
tempat pertemuan dan bermusyawarah dengan dewan adat penduduk setempat
dan bukan sebagai hunian penduduk. Selain itu rumah adat Baileo ini juga
digunakan untuk menggelar acara adat dan sebagai tempat penyimpanan
benda antik dan keramat seperti benda pusaka dan senjata peninggalan leluhur.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah umumnya disambung menggunakan tiang balok yang berukuran kecil dan panjang. Tiang-tiang ini digunakan untuk menopang kerangka rumah. sedangkan pagar ikatan ijuk. Terdapat 3 buah tangga, yaitu tangga depan, tangga kiri dan tangga belakang. Kerangka atap rumah balileo terbuat dari daun sagu atau daun kelapa yang disusun berbentuk prisma. meski terbuat dari bahan alam, meski dibuat dari bahan alam, namun rumah adat balileo tetap awet dan tahan lama.
Nilai Filosofis Rumah Adat Maluku :
1. Desain rumah yang tidak berdinding dimaksudkan agar roh nenek moyang bisa leluasa keluar masuk rumah mereka.
2. Lantai rumah dibuat lebih tinggi agar derajat roh nenek moyang diberi derajat yang tinggi di sisi Tuhan.
3. Ornamen seni ukir berupa 2 ekor ayam berhadapan yang diapit 2 ekor anjing di depan rumah dan ukiran bulan, bintang serta matahari melambangkan hukum adat Maluku
4. Jumlah tiang melambangkan jumlah persekutuan desa di daerah tersebut.
Refensi By : STIKI Malang & SSC STIKI
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah umumnya disambung menggunakan tiang balok yang berukuran kecil dan panjang. Tiang-tiang ini digunakan untuk menopang kerangka rumah. sedangkan pagar ikatan ijuk. Terdapat 3 buah tangga, yaitu tangga depan, tangga kiri dan tangga belakang. Kerangka atap rumah balileo terbuat dari daun sagu atau daun kelapa yang disusun berbentuk prisma. meski terbuat dari bahan alam, meski dibuat dari bahan alam, namun rumah adat balileo tetap awet dan tahan lama.
Nilai Filosofis Rumah Adat Maluku :
1. Desain rumah yang tidak berdinding dimaksudkan agar roh nenek moyang bisa leluasa keluar masuk rumah mereka.
2. Lantai rumah dibuat lebih tinggi agar derajat roh nenek moyang diberi derajat yang tinggi di sisi Tuhan.
3. Ornamen seni ukir berupa 2 ekor ayam berhadapan yang diapit 2 ekor anjing di depan rumah dan ukiran bulan, bintang serta matahari melambangkan hukum adat Maluku
4. Jumlah tiang melambangkan jumlah persekutuan desa di daerah tersebut.
Refensi By : STIKI Malang & SSC STIKI
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 6. Maluku dan Papua » Rumah Adat » Rumah Adat Maluku (Rumah
Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo), Gambar, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
6. Maluku dan Papua, Rumah Adat
Senin, 17 Oktober 2016
Rumah Adat Maluku / Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
cukup dikenal di kancah dunia. Selain karena sebagai penghasil lada
terbesar, provinsi ini begitu dikenal karena eksotika budayanya yang
tersusun dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. Salah satu
bukti eksotisnya budaya masyarakat Maluku tertuang pada desain rumah
adat Baileo yang kini lebih dikenal sebagai rumah adat Maluku.
Rumah Adat Maluku
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan
jati diri masyarakat Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai
filosofis yang cukup unik membuat rumah adat ini cukup populer terutama
bagi para wisatawan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami akan
mengulas tentang keunikan dari gaya arsitektur rumah adat Maluku
tersebut secara lengkap beserta penjelasannya. Bagi Anda yang tertarik
untuk mengetahui detail rumah adat yang satu ini, silakan simak
pembahasan berikut!
Rumah Adat Maluku
1. Fungsi dan Struktur Rumah Adat
Nama “Baileo” berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai
namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai tempat tinggal
masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal
sebagai balai adat tempat dilangsungkannya beragam upacara adat,
pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai fungsi tersebut, desain
rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Rumah Baileo memiliki struktur panggung. Tegaknya bangunan rumah ini
ditopang tiang-tiang kayu pendek yang berjajar ditanam ke dalam tanah.
Tiang yang umumnya dibuat dari kayu kelapa ini hanya menopang lantai
rumah. Sementara atap ditopang oleh tiang sambungan yang ukurannya lebih
kecil.
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang
ditumpangkan pada kerangka atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun
tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah ini tidak
menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan
lantai telah dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang
tidak memungkinkannya untuk berdecit.
Tiang utama yang menopang rangka lantai pada rumah ini umumnya akan
disambung menggunakan tiang balok yang berukuran lebih kecil tapi lebih
panjang. Tiang balok ini digunakan untuk menopang kerangka atap rumah
Baileo. Tiang-tiang sambungan ini juga berfungsi sebagai tahanan pagar
rumah yang mengelilingi bagian dalam rumah. Adapun pagar rumahnya
sendiri dibuat dari susunan kayu yang dipasang saling silang dan
dikuatkan dengan ikatan ijuk.
Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun
kelapa. Atap tersebut disusun sehingga berbentuk seperti prisma dengan
selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari bahan alam,
atap rumah adat Maluku ini tetap awet dan tahan lama.
Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan
tangga sebagai jalan masuk rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan,
tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian tangga depan, kita
akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga.
Batu yang bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan
untuk meletakan sesaji.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tidak ada komentar: